Perpindahan Persoalan Mobil Listrik di Indonesia
Dari tahun ke tahun, umat manusia selalu mengalami
kemajuan, terutama dalam perkembangan teknologi transportasi. Dahulu kala,
manusia berjalan kaki dalam jarak jauh menggunakan kaki mereka sendiri sehingga
dapat dikatakan bahwa kaki adalah transportasi pertama manusia. Seiring
berjalannya waktu, transportasi lain ditemukan. Roda ditemukan dan berkembang
menjadi teknologi yang canggih hingga saat ini. Ada berbagai macam alat
transportasi di era modern ini seperti sepeda roda satu dan dua, sepeda motor,
pesawat terbang, kereta api, dan mobil.
Sejarah Transportasi
Di sisi lain, ada beberapa negara yang masih mengandalkan transportasi tradisional, salah satunya Indonesia, negara agraris yang masih memiliki delman sebagai transportasi tradisionalnya. Delman pada dasarnya adalah transportasi yang dapat menampung tiga hingga maksimal delapan orang di luar kusir yang ditarik oleh kuda. Namun, di tahun 2023, Indonesia sudah memiliki mobil listrik.
Mobil telah berevolusi di
seluruh dunia, mesinnya, bagian dari mobil, termasuk "sesuatu" yang
menjalankannya. Pada dasarnya, mobil dijalankan dengan bahan bakar bensin dan
sampai sekarang masih seperti itu. Namun ada mobil listrik, yaitu mobil yang
dijalankan dengan tenaga listrik. Kita bisa mendapatkan listrik dari berbagai
sumber; energi nuklir, batu bara, gas alam, dan bahkan sumber terbarukan.
Sebagai contoh, Indonesia menggunakan pembangkit listrik untuk menyediakan
listrik bagi negaranya. Pada akhir tahun 2021, PLN (Perusahaan Listrik Negara)
menunjukkan bahwa ada 6.143 pembangkit listrik di Indonesia.
Pembangkit listrik tersebut terdiri dari pembangkit listrik tenaga diesel lebih dari 85%, pembangkit listrik tenaga angin lebih dari 2%, dan lain-lain. Diesel berasal dari minyak bumi dan terbatas karena diproduksi dalam jutaan tahun. Selain itu, ada alasan mengapa Indonesia tidak menggunakan sumber energi terbarukan untuk listrik.
Harapan akan Mobil Listrik
Mobil listrik diharapkan dapat mengurangi polusi udara di dunia yang dapat menyebabkan pemanasan global. Meski begitu, Indonesia belum siap dengan hal tersebut. Salah satu sumber listrik di Indonesia masih menggunakan bahan bakar fosil yang dihasilkan dari batu bara. Harapan akan adanya mobil listrik cukup efektif, setidaknya di wilayah perkotaan. Kota yang banyak menggunakan mobil berbahan bakar gas akan meningkatkan polusi udara, sementara mobil listrik tidak.
Namun, polusi udara tidak hanya hilang di kota, melainkan hanya berpindah. Polusi udara berpindah ke area industri tempat listrik diproduksi. Ketika penggunaan mobil listrik meningkat, maka semakin banyak batu bara yang dibakar di kawasan industri. Apakah ini menyelesaikan masalah?
Perpindahan Persoalan
Seperti yang telah disebutkan, Indonesia belum siap menghadapi mobil listrik. Secara sederhana, mereka hanya memindahkan masalah polusi udara dari satu tempat ke tempat lain. Menurut cnbc, Direktur Pembinaan Pengusahaan Batu Bara, Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Lana Saria, mengatakan bahwa rencana produksi batu bara di tahun 2023 semakin meningkat karena kebutuhan dalam negeri. Dengan fakta ini berarti, Indonesia menciptakan lebih banyak polusi udara di kawasan industri. Apalagi, fakta bahwa batu bara tidak sesulit minyak bumi untuk diproduksi.
Untuk menjawab pertanyaan,
apakah mobil listrik dapat mengatasi polusi udara di Indonesia? Tidak, ini
adalah masalah yang terus berlanjut. Meskipun biaya listrik lebih murah
dibandingkan dengan gas, namun tindakan masyarakat untuk menggunakan mobil
listrik hanya akan mengalihkan persoalan.
Komentar
Posting Komentar